Sabtu, 08 Januari 2011

Pendidikan Aset Kemajuan Tenaga Kerja Indonesia


Pendidikan adalah kunci kemajuan suatu bangsa dan dari output – output pendidikanlah tenaga – tenaga kerja berkualitas, profesional dan memiliki kapasitas dihasilkan. Pendidikan adalah solusi untuk memperbaiki perekonomian masyarakatnya karena sumber daya alam yang kaya tanpa ilmu pengetahuan tak pernah akan ada gunanya. Inilah realitas utama yang terjadi di Indonesia karena dari Sabang sampai ke Merauke sebenarnya kita memiliki kekayaan alam yang melimpah namun sayangnya karena sumber daya Indonesia yang kurang memiliki kapasitas dan kualitas sehingga budaya kita hanya bisa menjual sumber daya alam itu kepihak asing.

Ini menjadi dilema bagi rakyat Indonesia karena kita memiliki sumber daya alam yang melimpah tapi kita sendiri tidak mampu menikmati kesejahteraan dari sumber daya alam kita yang kaya tersebut. Permasalahan – permasalahan datang silih berganti di bangsa ini tanpa putus – putus dan menjadi dinamika sosial di masyarakat. Masalah politik yang rumit yang sama sekali tanpa memihak rakyat, sosial ekonomi yang belum memberi dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, alam indonesia yang semakin tidak bersahabat dengan maraknya bencana alam yang datang menghantam dan masalah kemerosotan moral bangsa Indonesia.

Permasalahan klasik dan sangat penting adalah masalah tenanga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mereka adalah masyarakat yang mencari harapan baru untuk memperoleh kesejahteraan keluarga dengan bekerja keluar negeri karena mereka menyadari betapa sulitnya mencari kesejateraan di dalam negeri mereka sendiri yakni Indonesia. Tak mudah bagi mereka menjalani kehidupan sebagai pekerja diluar negeri meski memperoleh gaji besar disana namun begitu banyak kasus yang terjadi menimpa para tenaga kerja Indonesia ini di luar negeri. Seperti tak di bayarnya gaji sesuai dengan yang di harapkan, kekerasan oleh majikan, pemerkosaan oleh majikan dan permasalahan – permasalahan lainnya yang menimpa.

Inilah realitas yang di hadapi oleh tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang harus menjadi permasalahan bersama. Tidak adanya kekuatan hukum yang kuat membuat perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia menjadi sangat memperihatinkan. Para tenaga kerja Indonesia tak mampu menuntut hak – hak mereka karena tidak memiliki dasar hukum. Solusi – solusi yang di berikan pemerintahpun tak memberikan solusi yang efektif dan efisien bagi para tenaga kerja Indonesia tersebut. Cetusan presiden yang ingin memberikan handphone kepada setiap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri tak akan membantu mereka dalam penyelesaian permasalahan mereka. Kasus mereka harus di selesaikan dengan bijak jangan asal – asalan lempar isu solusi bagi mereka yang sama sekali tidak efektif bagi para tenaga kerja Indonesia tapi bagaimana caranya agar para tenaga kerja itu di lindungi bekerja di luar negeri karena mereka memiliki dasar hukum yang kuat.

Inilah dampak permasalahan pendidikan Indonesia karena andaikan saja pendidikan mereka tinggi tentu saja tak akan diperlakukan seperti itu. Kebanyakan para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri adalah sebagai pembantu rumah tangga karena pendidikan tenaga kerja Indonesia yang rendah. Hanya bermodalkan keahlian mengelola rumah tangga dan sedikit bahasa asing membuat mereka dapat bekerja di luar negeri sana. Padahal tak mudah kiranya bekerja diluar negeri karena sifat majikan yang sulit sekali di pahami.

Sekarang kita harus berfokus bagaimana caranya menyelesaikan permasahan tenaga kerja Indonesia ini sekarang karena harus ada diplomasi pemerintah Indonesia dengan negara negara yang di tinggali para tenaga kerja Indonesia untuk melindungi hak – hak tenaga kerja disana. Untuk kedepannya adalah bagaimana pemerintah melalui pendidikan Indonesia dapat menghasilkan tenaga kerja terdidik yang memiliki keahlian yang berkualitas sehingga jika bekerja di luar negeri tidak lagi menjadi pembantu rumah tangga tapi sebagai tim – tim ahli yang berkompeten di bidang pekerjaan yang memiliki tingkat strata sosial yang lebih baik .

Setiap manusia ingin memiliki kehidupan yang sejahtera agar mendapatkan kemakmuran yang menjadi tujuan dan cita – cita suatu bangsa. Melalui pendidikanlah semua itu akan tercapai dan terjamah sesuai dengan yang di harapkan. Realitanya dengan sumber daya manusia yang berkompeten, berkualitas akan menjadikan bangsa ini keluar dari permasalahannya. Dengan pendidikan pula mutu semua bidang di negara ini dapat diperbaiki. Tak lagi menjual sumber daya alam kita ke pihak asing untuk di olah karena kita bisa mengelola sendiri, tak ada lagi kekerasan pembatu rumah tangga di luar negeri karena tenaga kerja tak lagi menjadi pembantu tapi menduduki tempat – tempat kerja yang lebih baik, tak ada lagi kemerosotan moral bangsa karena dapat menyaring mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk di tangkap.

Utamanya adalah semua pihak memberikan perhatian yang penuh dengan perbaikan segala aspek yakni perbaikan manajemen pendidikannya agar tercapai apa yang di cita – citakan bersama. Pemerintah mendukung pendidikan dengan bagaimana mengolah dana 20% anggaran pengeluaran pemerintah untuk pendidikan menjadi hasil yang sepadan dengan biaya yang di keluarkan, masyarakat mendukung pemerintah dalam pengelolan pendidikan dan seluruh elemen bertindak aktif dalam membangun kemajuan pendidikan bangsa ini agar menjadi dasar perubahan bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar