Minggu, 25 Juli 2010

TELADAN MEDIA DALAM PENGEMBANGAN MORAL BANGSA

Indonesia, negara yang tidak habisnya dalam berita dalam realita dunia. Bak wayang tokohnya silih berganti mengambil peran. Pejabat, artis, masyarakat awam silih berganti – ganti menjadi bintang di berbagai berita di televisi maupun media massa. Mulai dari masalah korupsi sampai skandal sex yang amat memalukan bangsa ini. Berapa banyak aib negara ini yang sedikit demi sedikit terbongkar. Sadarkah bangsa ini dalam titik yang amat memilukan dan amat menyedihkan.

Tak habis kasus Bank century, belum habis pula kasus Gayus, sampai belum berkahir pula kasus penggerogotan terhadap KPK kembali berita hangat di hasilkan. Skandal seks artis menjadi seolah fenomena yang sangat besar dan mencengangkan. Artis idola menjadi hinaan dan cercaan saat di ketahui watak aslinya. Inilah yang namanya krisis idola yang di alami masyarakat Indonesia. Mereka mengidolakan artis bak Tuhan mereka padahal apalah arti idola kalau tidak membawa dan memberikan teladan bagi para penggemarnya.

Kita dalam era informasi yang kebablasan dan membawa dampak buruk bagi bangsa ini. Tontonan di televisi banyak mengajarkan dan mencontohkan hal yang buruk bagi masyarakat. Film, sinetron, musik dan lain sebagainya ladang promosi perilaku yang buruk. Di film layar lebar banyak membawa tema berbau seks yang merusak pikiran bangsa ini. Ciuman dianggap sah saja dan di anggap perilaku romantis, berpelukan di jalan seolah tradisi dalam berpacaran padahal orang tua zaman dahulu tidak mengajarkan seperti itu namun di era sekarang informasi yang kebablasan membuat semua yang dulu di anggap tak tabu menjadi tabu. Sinetron mengajarkan banyak sekali perilaku negatif dan membuat masyarakat terlena sehingga banyak waktu yang terbuang.

Internet yang sebenarnya di gunakan sebagai hal positif kini menjadi ladang hal – hal yang membawa pengaruh negatif. Akses yang terlalu bebas dan tidak adanya proteksi terhadap situs – situs berbau porno dan membawa pengaruh buruk lainnya membuat masyarakat cepat terpengaruh pikiran negatif yang akan menghasilkan budaya yang negatif pula. Selain itu pula pengawasan orang tua yang tidak maksimal membuat anak – anak mudah menikmati internet secara bebas dan secara tidak bertanggung jawab.

Zaman semakin maju dan berkembang namun jika tidak di barengi dengan perlindungan diri maka ujung – ujungnya akan membawa dampak yang tidak baik. Harus ada sesuatu yang dapat menyaring kemajuan perkembangan tekonologi dan informasi menjadi berdampak positif bagi masyarakat. Kunci utamanya adalah pikiran spiritualitas yang harus kita kembangkan dalam diri kita. Kita memang memiliki agama namun sayang agama tidak merasuk di diri kita namun hanya menjadi hiasan. Kita memiliki Tuhan namun dalam keseharian kita menganggap seolah tak ada Tuhan yang senantiasa mengawasi kita sehingga kita bertindak tindak pandang bulu dan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana cara yang buruk.

Kita harus memiliki dan meningkatkan pikiran spiritual kita dalam kehidupan sehari – hari. Dengan begitu sikap dan perilaku kita tetap terjaga dalam menjalani kehidupan yang berkembang maju ini. Jangan sampai kita menjadi bangsa yang moralnya bukannya bertambah baik malahan menjadi semakin tak bermoral. Penerus bangsa ini juga harus kita persiapkan dengan baik jangan sampai anak – anak kita yang kelak menjadi penerus memiliki pikiran yang jorok dan tidak baik. Kita harus menjaga anak – anak ini dari hal – hal yang merusak pikiran mereka karena anak – anak sangat cepat terpengaruh dan meniru.

Sejak dini tanamkan di hati mereka pendidikan yang baik agar moral dan akhlak mereka kelak baik. Sudah cukup kita melihat tindakan – tindakan yang tak bermoral dan tidak berakhlak. Jangan sampai tindakan dan perbuatan itu juga menjadi sajian yang akan di alami oleh penerus bangsa kita nanti. Kita bangun negara ini dengan jiwa yang spiritual dan menumbuh kembangkan ajaran agama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sehari – hari. Agar negara kita suatu saat menjadi lebih baik dan berkembang maju. Negara yang bebas korupsi, negara yang bebas dari pornografi dan pornoaksi, negara yang menjunjung tinggi agama dan kepedulian sosial di antara sesama, serta menjadi negara yang makmur dan sejahtera.

Jangan sampai informasi – informasi negatif di televisi menjadi jalan bagi masyarakat untuk meniru. Acara – acara televisi harus berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat. Stasiun televisi jangan hanya mementingkan rating tapi pikirkan pula dampaknya bagi masyarakat secara luas. Informasi melalui berita di televisi dan surat kabar harus menyuguhkan berita yang tidak memprovokasi masyarakat dalam hal menyikapi masalah yang di tayangkan melainkan memberikan kesadaran masyarakat dalam bertindak. Semoga negara ini semakin baik dan menjadi negara yang menjunjung tinggi akhlak dan moral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar